Selasa, 07 Oktober 2014

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia


Tips Memilih Bra Yang Benar

Posted: 07 Oct 2014 07:10 AM PDT

DokterSehat.Com – Bra atau BH adalah pakaian dalam yang wajib dan selalu dipakai oleh seorang perempuan, meskipun memakai Bra adalah pekerjaan rutin dan hal yang remeh namun tidak sedikit perempuan yang belum memahami bagaimana menggunakan Bra dengan baik dan benar.

Mengenakan Bra dengan baik dan benar selain berguna untuk memperbaiki penampilan juga penting buat kenyamanan dan kesehatan. Bra yang baik juga akan meningkatkan kepercayaan diri dan mood anda. Disamping itu, bra yang baik juga akan membantu membentuk postur tubuh anda sehingga anda akan tampak lebih langsing dan seksi. Membeli bra dengan kualitas yang baik juga akan membuat anda lebih hemat sebab bra tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Berikut ini tips memilih bra yang benar agar penampilan Anda makin oke dan membuat payudara nyaman :

  1. Beli bersama teman
    Saat membeli bra, bawa sahabat perempuan Anda. Saat Anda mencoba bra, minta penilaiannya, termasuk saat Anda melapisi bra yang dicoba dengan pakaian. Apakah bagian belakang ada yang menonjol ataukah bra sudah tampak nyaman?
  1. Minta diukur di toko bra
    Setiap toko bra memiliki pegawai yang siap mengukur berapa ukuran bra yang tepat untuk Anda. Jangan malu, karena tugas mereka adalah membantu Anda. Lakukan pengukuran ini setiap 6 bulan sekali, karena ukuran payudara bisa berubah seiring kenaikan atau penurunan berat badan atau kehamilan.
  1. Yang penting nyaman, baru pilih bentuknya
    Banyak bentuk bra yang cute atau seksi, sangat menggoda mata untuk memilikinya. Namun yang harus Anda pertimbangkan paling awal adalah bra itu nyaman dipakai, baru kemudian Anda pilih modelnya. Jangan beli bra hanya karena model keren tapi tidak nyaman dipakai.
  1. Kaitan pertama harus pas
    Bra biasanya dilengkapi 3 kaitan kelonggaran di bagian belakang. Saat membeli, pilih bra yang pas dipakai pada kaitan terluar, karena bra akan semakin molor, maka Anda butuh kaitan selanjutnya agar bra tetap nyaman dipakai dan tidak terasa kebesaran.
  1. Jangan pelit beli bra nyaman
    Bra yang nyaman biasanya sedikit mahal. Jangan pelit mengeluarkan uang untuk investasi bra, karena bra yang nyaman akan mendukung penampilan dan menopang kesehatan payudara. Walau tidak terlihat, bra yang nyaman akan meningkatkan rasa percaya diri pemakainya.

Begini Risikonya Jika Sering Menahan Kencing Terlalu Lama

Posted: 07 Oct 2014 06:37 AM PDT

DokterSehat.Com – Keinginan untuk buang air kecil terkadang diabaikan oleh sebagian orang ketika berada di kondisi tertentu yang tak memungkinkan ke toilet, bisa jadi karena lalu lintas yang macet atau mungkin toilet yang kurang higienis. Karena alasan itulah seseorang terpaksa menahan kencing. Lantas bahayakah bagi kesehatan?

Tentunya bahaya ya, karena kan menahan pipis kalau keseringan bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Kalau pada wanita, keseringan menahan kencing ini bisa bikin anyang-anyangan, sakit, dan air kencing jadi berwarna merah karena ada infeksi

Kandung kemih rata-rata memiliki kapasitas menampung urine sekitar 0,4 liter dan ketika seseorang menahan buang air kecil, maka kandung kemih akan melakukan mekanisme seperti halnya melar atau meregang.

Selain itu, semakin lama menahan kencing, kandung kemih menjadi tempat bersarangnya bakteri. Bakteri inilah yang dapat menyebabkan infeksi yang dapat menyebar ke ginjal dan kemungkinan menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada tubuh.

Namun dr Harrina menyarankan untuk tidak mengurangi minum, terlebih jika ingin bepergian jauh. Justru dengan minum dapat mengurangi infeksi dan membersihkan organ ginjal.

Kan sudah dianjurkan minum 8 gelas sehari. Nah, makannya kalau sebelum bepergian jangan malas untuk buang air kecil dulu supaya enggak kebelet nanti pas macet.

Hal serupa juga diungkapkan oleh dr Ayodia Soebadhi, spesialis urologi dari RSUD Dr Soetomo bahwa sebaiknya cukup minum 2-3 liter per hari dan kencing 300-500 ml per kali untuk orang sehat.

Sebaiknya dipertahankan minum yang cukup 2-3 liter per hari, kencing 300-500 ml per kali untuk orang sehat pada umumnya. Akan tetapi angka-angka ini sangat bervariasi untuk masing-masing orang tergantung berat badan dan kondisi kesehatan

Penyebab dan cara mengatasinya

Masalah inkontinensia urine tersebut sering terjadi akibat kebiasaan menunda-nunda ke toilet karena kesibukan kerja atau faktor kurang bersihnya toilet. Bisa juga karena kebiasaan menahan  buang air kecil ketika mengemudi sambil menahan air kencing.

Kebiasaan menahan kencing ketika mengemudi ini dapat mengundang bahaya. Perbuatan menahan kencing ditemukan memiliki efek yang sama dengan keracunan alkohol atau tidak tidur selama 24 jam terus menerus. Bila manusia sampai ke titik sakit, mereka tidak mampu berpikir dan membuat keputusan lagi. Ia sama seperti mabuk.

Masalah kesulitan mengontrol buang air kecil ini lebih sering terjadi pada kalangan wanita muda. Seseorang yang mengalami masalah ini akan membuang air bahkan lebih dari 10 kali sehari dan dan terjadi kebocoran jika menahannya.

Diantara metode yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah melatih otot yang berfungsi  dalam mengontrol kencing (senam kegel) , latihan kandung kemih, penggunaan obat dan operasi.

Sehat Tidaknya Tubuh Bisa Dilihat dari Urine, Seperti Apa yang Normal?

Posted: 06 Oct 2014 11:21 PM PDT

DokterSehat.Com – Sebelum berlanjut berobat ke dokter, kenali terlebih dahulu warna urine agar tidak kaget, bisa mendeteksi lebih dini bahwa seseorang sedang sakit. Warna urine bisa melambangkan jenis penyakit yang sedang diderita, dari itu meski terlihat sepele namun manfaat untuk kemudian sangat besar.

Kalau urine normal itu jernih tapi ya tergantung pola minumnya dia sih. Semakin sedikit dia minum, semakin pekat warnanya. Kan sering kita lihat ya kalau pagi-pagi setelah bangun tidur, air kencing warnanya jadi kuning karena pas tidur kita tidak banyak minum. Nanti makin siang, karena sudah banyak minum, warnanya bisa jadi kuning jernih.

dr Harina menambahkan urine merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk melihat kesehatan tubuh. Jika warna urine kuning keruh, bisa jadi ada infeksi di kandung kemih. Jika urine berpasir, bisa jadi karena batu. Sedangkan urine yang berwarna merah bisa menjadi indikasi adanya infeksi, batu, bahkan tumor.

Makanya kalau urine warnanya sudah merah pasien sudah harus dibawa ke dokter. Kalau pada wanita sendiri, kencing warna merah disertai anyang-anyangan kemungkinan dia ada infeksi di kandung kemihnya.

Lantas bagaimana dengan orang yang banyak mengonsumsi air putih, apakah bisa memberikan efek langsung pada komposisi urine? Kalau air putih iya bisa, tapi bukan itu juga faktor yang menentukan komposisi urine.

Komposisi urine bisa menunjukkan seseorang terkena infeksi kandung kemih atau tidak, perempuan berisiko mengalami infeksi kandung kemih karena posisi anus dan vagina berdekatan. Jadi cara membersihkan anus dan vagina usai membuang kotoran yang tidak baik bisa mengakibatkan banyak kuman bersemayam. Nah, akibatnya kemungkinan terjadinya infeksi pun tinggi.

Usia juga berpengaruh, cara membersihkan juga bisa berpengaruh. Kalau pada wanita cara membersihkannya harusnya dari depan ke belakang, eh tapi malah banyak yang dari belakang ke depan dan dilakukan berulang-ulang. Ini justru bikin kuman makin masuk.

Dihubungi terpisah, dr Ayodia Soebadhi, SpU dari RSUD Dr Soetomo menerangkan urine yang normal dapat bervariasi untuk setiap orang. Umumnya urine berwarna jernih atau kekuningan. Urine sendiri dibuat dari penyaringan darah yang kemudian dilakukan penambahan, pengurangan, atau penukaran oleh sistem ginjal.

Lantas zat apa saja yang ada di urine? Zat yang harus dibuang oleh tubuh, misal asam dan racun, ucap dokter yang akrab disapa dr Yodi ini.

Selain itu zat yang mungkin diperlukan tubuh tetapi ikut terfiltrasi oleh ginjal seperti gula, protein, dan kalsium juga mungkin keluar bersama urine. Demikian pula zat yang didapat dari luar, misalnya zat warna pada makanan, pun bisa keluar bersama urine.

Urine bisa menjadi pertanda gejala penyakit apabila warnanya merah akibat adanya darah, tanda lainnya bila urine berwarna cokelat seperti teh, yang terjadi akibat pembuangan bilirubin. Selain itu perhatikan pula jika urine berwarna cokelat kehitaman seperti minuman soda. Hal ini bisa terjadi akibat kerusakan otot sehingga pigmen myoglobin dalam otot dibuang dalam urine.

Hal Pemicu Terjadinya Kanker Payudara

Posted: 06 Oct 2014 06:46 PM PDT

DokterSehat.Com – Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang terserang kanker payudara. Biasanya, selain faktor keturunan, gaya hidup yang tidak sehat dan usia lanjut menjadi pemicunya. Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara dan merupakan jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita dan kaum pria. Sebab, keduanya sama-sama memiliki jaringan payudara.

Hanya, untuk kaum pria kemungkinan terserang kanker payudara lebih kecil ketimbang wanita dan perbandingannya sekitar 1:1.000. Namun, tetap tak bisa dipungkiri bahwa kanker payudara kerap menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar orang. Pasalnya, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan kanker payudara semakin meningkat.

Mengetahui penyebab agar kemudian sejak dini melakukan pencegahan menjadi kunci penting terhindar dari risiko tersebut. Lantas,  apa saja penyebab-penyebab membuat wanita terkena kanker payudara?

Berikut ini adalah faktor pemicu kanker payudara :

  1. Mengonsumsi alkohol
    Hasil penelitian The American Cancer Society telah menunjukan bahwa wanita yang minum lebih dari dua gelas minuman beralkohol per hari, mempunyai kemungkinan lebih besar terkena kanker payudara.
  1. Berbadan gemuk
    The National Cancer Institute menjelaskan bahwa kadar lemak tubuh pada wanita dapat meningkatkan kadar estrogen dan risiko kanker payudara.Selain itu, wanita yang sudah mengalami menopause sekaligus berbadan gemuk sangat berisiko untuk perkembangan sel-sel tumor pada payudara.
  1. Penggunann pil KB
    The Mayo Clinic dan American Cancer Society menjelaskan bahwa penggunaan pil KB dapat meningkatkan wanita terkena risiko kanker payudara. Sementara itu, risiko ini akan menurun secara otomatis bila penggunaan pil KB berhenti.
  1. Mempunyai gen kanker
    Sejumlah perubahan genetik tertentu akan memengaruhi secara signifikan terjadinya kanker payudara. The American Cancer Society menjelaskan bahwa gen BRCA1 dan BRCA2 sering bermutasi pada wanita hingga menjadi kanker payudara. Bahkan, wanita yang mewarisi gen bermutasi BRCA memiliki hingga risiko 80 persen terkena kanker payudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar