Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia |
Bolehkah Makanan Bersantan untuk Bayi? Posted: 30 Sep 2014 07:00 PM PDT DokterSehat.Com - Setelah usia bayi anda 6 bulan pemberian makanan pendamping asi diberikan untuk memperkenalkan beberapa nutrisi yang terkandung di dalam bahan-bahan makanan. Selain itu pemberian MPASI akan mengalami perubahan tekstur dari bubur saring menuju nasi sesuai dengan tahapan usia, hal ini penting untuk menyesuaikan pencernaan dengan usia bayi. Begitupula dengan memberikan beragam makanan, meskipun sebaiknya anda selektif. Tidak saja selektif dalam memilih bahan makanan untuk bayi, anda juga harus memperhatikan tambahan (bumbu-bumbu) yang digunakan. Pada awal pemberian MPASI tidak diperlukan tambahan gula dan garam dikarenakan terlalu banyak penyedap dalam MPASI akan mempengaruhi kondisi kesehatan bayi anda. Bagaimana dengan penambahan santan pada MPASI bayi? Santan atau cairan putih kental yang dihasilkan dari kelapa mempunyai kandungan lemak yang dapat membuat makanan terasa gurih, santan dapat dijadikan tambahan ketika memasak atau membuat kue. Meskipun rasa gurih secara alami dari kelapa akan tetapi pencernaan bayi masih belum sempurna dalam menerima beberapa makanan termasuk santan, oleh karena itu pemberian santan sebaiknya tidak diberikan pada usia bayi 6 bulan. Anda dapat menunggu sampai usia bayi anda 9 bulan dalam memberikan makanan bersantan. Pada usia bayi 9 bulan, anda dapat membuat MPASI berupa tim dengan campuran sayuran yang diberi satu sendok makan santan. Sayuran memang sangat dibutuhkan dalam memberikan vitamin dan mineral dalam pertumbuhan bayi anda. Kandungan sayuran yang kaya akan vitamin akan lengkap dengan tambahan lemak dari santan. Sebaiknya hanya membuat makanan bersantan untuk satu porsi saja, apabila disimpan dalam suhu ruangan akan mudah basi dan mengganggu kesehatan pencernaan bayi anda. Berikut adalah beberapa manfaat santan untuk tubuh :
|
Sering cemas soal kesehatan? Itu gejala penyakit mental! Posted: 30 Sep 2014 05:00 PM PDT DokterSehat.Com - Suatu penyakit mental dimana seseorang yang merasa bahwa dirinya menderita sebuah penyakit yang gawat dan serius seumur hidupnya, padahal tidak ditemukan adanya suatu penyakit ataupun kelainan kesehatan di dalam tubuhnya disebut dengan hipokondria. Orang yang mengalami penyakit hipokondria biasanya akan terus menerus merasa gelisah, panic dan memiliki pikiran yang negative tentang kesehatannya. Oleh karena itu, orang yang mengalami penyakit hipokondria ini pasti akan membuat dirinya sendiri atau bahkan banyak orang menjadi repot. Orang-orang yang mengalami penyakit hipokondria biasanya akan menganggap dirinya terkena kanker otak saat terserang pusing atapun menyangka bahwa dirinya terkena gejala kanker jika terkena batuk, meskipun masih dalam tahap yang ringan. Berikut ini tanda-tanda hipokondria : 1. Terobsesi dengan tes medis dan berhasil 2. Terus berpikir jika terkena masalah kesehatan 3. Sering mengunjungi dokter 4. Anda memberi tahu semua orang tentang penyakit Anda 5. Sering cemas 6. Stres sepanjang waktu |
You are subscribed to email updates from Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan - Dokter Sehat To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar