Senin, 30 Juni 2014

Sehat Negeriku! - Lomba Foto Kementerian Kesehatan RI tahun 2014

Sehat Negeriku! - Lomba Foto Kementerian Kesehatan RI tahun 2014


Lomba Foto Kementerian Kesehatan RI tahun 2014

Posted: 30 Jun 2014 06:31 PM PDT

Makin Banyak Industri Rokok yang Patuhi PHW

Posted: 24 Jun 2014 01:33 AM PDT

Hari ini, aturan pencantuman gambar rokok di kemasan resmi diberlakukan. Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes RI dr Lily S Sulistyowati, MM, menyatakan bahwa jumlah perusahaan rokok yang ikut mencantumkan bahaya rokok lewat gambar dan tulisan terus meningkat.

“Beberapa hari lalu baru 41 perusahaan rokok yang sudah mendaftarkan diri ikut peraturan ini. Sekarang menurut data dari BPOM sudah ada 56. Kemudian juga kemarin baru 208 merek rokok yang sudah mendaftarkan diri, sekarang sudah 326 merek. Sementara, di Indonesia sendiri ada 672 perusahaan rokok dari 3.363 merek rokok,” katanya usai membuka acara Pemberlakuan Kemasan Rokok Bergambar di salah satu mall di Jakarta, (24/6/2014).

Dengan kata lain, lanjut dia, terjadi kenaikan dari 6,1 persen menjadi sekira 6,2 persen. Meski baru bertambah sedikit, Kemenkes optimis semua perusahaan rokok di Indonesia akan mengikuti peraturan ini.

“Ini kan yang penting perusahaan besar rokok di Indonesia sudah menunjukan kepatuhan. Jadi, ya kami positif thinking semua, (produsen rokok) pada ikut. Mungkin sekarang ada beberapa perusahaan rokok butuh waktu menarik rokok yang dijual secara ritel,” terangnya

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email kontak@depkes.go.id.

Indonesia Harus Melek Bahaya Merokok

Posted: 24 Jun 2014 01:29 AM PDT

Pencantuman peringatan bergambar pada bungkus rokok yang diberkakukan hari ini (24/6) di seluruh Indonesia, mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Masyarakat Peduli Kesehatan di bawah koordinasi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat  Universitas Indonesia, Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, dan Indonesia Tobacco Control Network menggelar advokasi publik dengan tema #24Juni2014 Indonesia Harus Melek Bahaya Merokok. Acara yang diselenggarakan disalah satu mall di Ibukota ini mencerminkan sambutan masyarakat atas tonggak baru sejarah pengendalian tembakau di Indonesia yakni mulai berlakunya pencantuman peringatan bergambar pada bungkus rokok sesuai amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 pasal 114 tentang pencantuman peringatan kesehatan pada kemasan rokok yang beredar di Indonesia dan Peraturan Pemerintah No.109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.

Pemerintah sudah memberikan waktu 18 bulan bagi industri rokok untuk menyesuaikan produknya agar bisa melaksanakan peraturan yang diterbitkan pada 24 Desember 2012 ini. Koordinator Pengembangan Peringatan Kesehatan Bergambar pada Kemasan Rokok, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Widyastuti Soerojo menyatakan bahwa setiap satu hari pengunduran pencantuman peringatan kesehatan bergambar memberikan keuntungan ekonomis yang cukup signifikan bagi industri rokok karena berhasil menjaring perokok baru. Peringatan kesehatan bergambar ini ditujukan untuk menekan pertumbuhan perokok pemula.

"Data Riskesdas 2010 menunjukkan setiap hari ada 56 ribu perokok pemula pada kelompok umur 10- 64 tahun. Maka selama 540 hari masa penyesuaian yang diberikan pemerintah lebih dari 30 juta orang telah menjadi perokok baru. Bayangkan apa yang akan terjadi jika peringatan kesehatan bergambar terus diulur hingga terlupakan”, tegasnya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Pusat Pengawas dan Pengendalian Ternbakau (TCSC), Dr. Kartono Muhammad, menyampaikan bahwa ketidakpatuhan industri rokok merupakan bukti atas ketidakpedulian terhadap kesehatan masyarakat. Keadaan ini merupakan bentuk nyata dari pelanggaran hukum yang dilakukan oleh industri rokok. Oleh karena itu, Kartono mengharapkan agar Pemerintah dan jajarannya wajib menegakkan hukum yang ada dengan memberikan sanksi yang berlaku kepada para pelanggar.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email kontak@depkes.go.id.

Kolom Sehat

Kolom Sehat


Tips Tetap Segar Bugar Saat Puasa Ramadhan

Posted: 29 Jun 2014 06:26 AM PDT

Ada kenyataan yang tidak dapat dibantah bahwa mereka yang menjalani ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh justru mengalami masalah yang cukup lazim: makan berlebihan; sehingga pada akhirnya berat badan...

baca di www.kolomsehat.com

Jumat, 27 Juni 2014

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia


Ini Penyebabnya Mudah diselingkuhi Pasangan

Posted: 26 Jun 2014 10:00 PM PDT

DokterSehat.Com – Banyak menjadi penyebab hubungan rumah tangga retak. Bahkan, tak sedikit perceraian dilatarbelakangi masalah perselingkuhan. Ada banyak alasan yang bisa mendorong Anda sering mengalami nasib tragis semacam itu. Mau tahu apa?

1. Terlalu egois – Anda mungkin tergolong orang yang terlalu egois untuk mengalah pada pendapat orang lain. Bahkan, ketika dia memberi rekomendasi tempat makan favoritnya kepada Anda, Anda lebih memilih tempat lain yang menurut Anda lebih enak. Anda selalu menganggap pendapatnya tidak lebih baik daripada pendapat Anda.

2. Ingin mengendalikan pasangan – Anda mungkin tergolong orang yang sangat rewel atau cerewet, termasuk ketika memperlakukan pasangan Anda. Keinginan Anda untuk mengontrol hidupnya akan membuatnya merasa tertekan dan frustasi. Siapa pun tentu tidak mau ditekan terus-menerus karena itu membuat mereka tidak bisa bernapas.

3. Sifat Posesif atau Cinta yang posesifCemburu yang berlebihan, selalu merasa dicurigai, kurangnya rasa kepercayaan adalah kumpulan sikap buruk yang dinamakan posesif. Nah, pertanyaannya adalah siapa yang mau dan tahan diperlakukan seperti ini? Bisa dibilang tidak ada. Kondisi seperti ini justru hanya akan membuka peluang bagi pasangan untuk pindah ke lain hati (selingkuh).

4. Mengubah kepribadian pasangan dengan paksa – Sebaiknya jangan lakukan itu, jika Anda tidak ingin kehilangannya. Anda bisa mengubahnya menjadi individu yang lebih baik dengan cara halus, bukan dengan pemaksaan yang membuatnya merasa sakit hati.

5. Tidak belajar dari kesalahan – Belajarlah dari kesalahan yang telah Anda alami! Jangan mengulangi kesalahan yang sama, sehingga Anda kemudian jatuh di lubang yang sama. Jika Anda masih sering jatuh di lubang yang sama, itu tandanya Anda tidak pernah belajar sama sekali dari pengalaman Anda.

Kamis, 26 Juni 2014

Sehat Negeriku! - Wamenkes: Perlu Upaya Kolaborasi untuk Masalah Hepatitis dan HIV/AIDS

Sehat Negeriku! - Wamenkes: Perlu Upaya Kolaborasi untuk Masalah Hepatitis dan HIV/AIDS


Wamenkes: Perlu Upaya Kolaborasi untuk Masalah Hepatitis dan HIV/AIDS

Posted: 26 Jun 2014 12:04 AM PDT

Masalah Hepatitis virus tidak bisa kita lepaskan dari masalah HIV/AIDS, mengingat Indonesia merupakan negara dengan epidemik HIV yang terkonsentrasi pada populasi berisiko. Upaya keras dalam pengendalian HIV/AIDS akan sia-sia, bila orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang telah disiapkan pelayanannya dan disiplin mengikuti pengobatan, namun mereka meninggal karena Hepatitis baik B maupun C.

Demikian sambutan Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, PhD, saat membuka kegiatan "Pertemuan Konsultasi Nasional Pengendalian Hepatitis Indonesia" di Jakarta, Kamis pagi (26/6).

Virus Hepatitis terdiri dari Hepatitis A, B, C, D dan E, dimana Hepatitis A dan E, dapat ditularkan melalui anus ke mulut atau secara fecal oral, sering timbul sebagai kejadian luar biasa (KLB) tetapi dapat sembuh dengan baik. Karena penularannya melalui fecal oral maka pencegahannya melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), akses air bersih dan kesehatan lingkungan serta pengelolaan makanan yang baik dan benar. Sedangkan untuk Hepatitis B, C dan D, dapat ditularkan melalui secara parenteral seperti penggunaan bersama alat-alat pribadi dengan penderita atau melalui hubungan seksual, lalu dapat menjadi kronis dan kemudian menjadi kanker hati. Untuk Hepatitis B, telah dilakukan upaya imunisasi pada bayi sejak 1997, sedangkan pada Hepatitis C belum ditemukan vaksinasi, tetapi penderita dapat disembuhkan.

"Hepatitis adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati", ujar Wamenkes.

Di Indonesia, diperkirakan pengidap Hepatitis B dan C berjumlah  28  juta orang. Data Riskesdas 2007 menunjukkan prevalensi Hepatitis B adalah sebesar 9,4%, sedangkan prevalensi Hepatitis C sebesar 2,1%.

Saat ini, selain Imunisasi Hepatitis B, upaya pengendalian Hepatitis Virus yang telah dilaksanakan, yaitu: 1) Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS; 2) Penapisan darah donor oleh unit transfusi darah PMI; 3) Deteksi dini Hepatitis B pada ibu hamil; 4) Deteksi dini hepatitis B pada tenaga kesehatan; 5) Pengembangan Surveilans Hepatitis B dan C bagi kelompok masyarakat berisiko tertetular dan menularkan, yaitu pengguna narkoba suntik (Penasun), lelaki yang melakukan seks dengan lelaki (LSL), Waria dan wanita penjaja seks (WPS); serta 6) pengembangan program Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP) Hepatitis B dan C.

Lebih lanjut, Wamenkes menyatakan bahwa upaya-upaya yang telah diinisiasi oleh Kemenkes tersebut dirasakan masih perlu upaya akselerasi, agar kita bisa menekan laju penularan, mengurangi angka kesakitan dan kematian, meningkatkan kualitas hidup bagi yang telah terinfeksi.

"Melalui pertemuan ini saya berharap agar para peserta pertemuan dapat mulai memikirkan, mengembangkan dan memasukan dalam rencana kerja upaya pengendalian Hepatitis virus sebagai upaya prioritas dapat dilakukan atau dikolaborasikan dengan program lain", ujar Wamenkes.

Sidang majelis kesehatan sedunia atau World Health Assembly (WHA) tahun 2010, Indonesia bersama Brazil dan Colombia memprakarsai terbitnya Resolusi WHA 63.18 tentang Seruan Pengendalian Hepatitis Virus, sebagai Public Health Concern secara global. Sidang WHA ke-67 pada Mei 2014 diterbitkan resolusi 67.6 yang isinya adalah memperkuat resolusi sebelumnya dan menyuarakan aksi konkrit dalam pengendalian Hepatitis virus di masyarakat. Dengan disepakatinya resolusi ini, diharapkan Indonesia akan melakukan aksi konkrit pada Pengendalian Hepatitis melalui Gerakan Pemerintah Bersama  Masyarakat.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan email kontak@depkes.go.id.

Menkes RI Buka Kegiatan Bhakti Kesehatan Bhayangkara Polda Metro Jaya

Posted: 20 Jun 2014 08:27 AM PDT

Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, membuka kegiatan Bhakti Kesehatan dalam rangka Pembinaan Tradisi Bhayangkara ke-68 tahun 2014 di Polda Metro Jaya, Jumat (20/6). Bhakti Kesehatan meliputi: 1) Operasi Katarak, 2) Operasi Bibir Sumbing, 3) Pemberian Kacamata Minus pada Anak Sekolah Dasar, 4) Khitanan massal, dan 5) Donor darah. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kapolda Metro Jaya, Wakapolda Metro Jaya, Kapusdokkes POLRI, Perhimunan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) serta para pimpinan perusahaan swasta yang mensponsori kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Menkes menyebutkan bahwa setiap tahun diperkirakan diperlukan operasi katarak terhadap 240.000 orang di Indoenesia, namun pelayanan operasi katarak dewasa ini baru menjangkau lebih kurang 170.000 orang penderita.

"Berarti, ada kesenjangan yang terkait dengan luas dan kondisi geografi Indonesia dan masih terbatasnya pemahaman sebagian penduduk bahwa ada kebutaan yang dapat diobati", ujar Menkes.

Menkes juga menyebutkan masalah kesehatan mata lain yang masih menjadi tantangan adalah kelainan refraksi, yaitu penurunan tajam penglihatan. Kelainan refraksi dapat ditemukan pada semua kelompok umur. Pada anak usia sekolah kelainan refraksi sangat mempengaruhi kemampuan mereka  untuk membaca dan menyerap materi pelajaran. Kelainan refraksi dapat diatasi dengan memberikan kacamata koreksi sehingga fungsi penglihatan kembali normal.

Sementara itu, bibir sumbing merupakan salah satu jenis cacat bawaan. Mengutip data hasil Riskesdas 2013, persentase kasus bibir sumbing pada balita usia 2–5 tahun, adalah sebesar 0,08%.

"Operasi bibir sumbing bagi Balita yang mengalami cacat bawaan ini tentu akan sangat membantu mereka untuk mampu berbicara dengan baik dan memperbaiki struktur wajah", tambah Menkes.

Hal lainnya, kebutuhan darah di Indonesia setiap tahunnya adalah 2% dari jumlah penduduk, yaitu sekitar 4,8 juta kantong per tahun, sementara jumlah donasi masih sekitar 2,5 juta kantong. Di beberapa daerah masih didominasi oleh donor pengganti yang berasal dari anggota keluarga pasien, bahkan ada yang berasal dari donor bayaran. Untuk itu, kesadaran menjadi donor darah sukarela masih perlu ditingkatkan.

"Pemerintah menyambut baik dukungan segenap jajaran lintas sektor dan seluruh kalangan  masyarakat yang turut aktif menyediakan layanan kesehatan tertentu bagi masyarakat", tutur Menkes.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan email kontak@depkes.go.id.

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia


Tips Mudah Untuk Mengatasi Bau Badan

Posted: 26 Jun 2014 03:45 AM PDT

DokterSehat.Com – Bau badan adalah kombinasi antara keringat dan bakteri biasanya terjadi di ketiak. Walaupun sebenarnya keringat tidak berbau, namun bakteri yang hidup dalam keringat dari tubuh kita adalah yang menyebabkan bau. Keringat biasanya muncul setelah manusia beraktivitas, apalagi aktivitas berat.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa bau badan disebabkab oleh bakteri yang bercampur dengan keringat. Keringat dihasilkan dari suatu kelenjar yang ada di dalam tubuh kita yaitu kelenjar accrine dan apocrine. Kedua kelenjartersebut memiliki fungsi / peranan yang berbeda. Kelenjar accrine menghasilkan kelenjar bening dan tidak berbau, kelenjar jenis ini sudah diproduksi sejak kita bayi, biasanya keluar di telapak tangan, dahi, dan punggung.

Sedangkan kelenjar apocrine biasanya keluar pada tempat-tempat tertentu yang berhubungan dengan tempat tumbuhnya rambut seperti seperti ketiak, hidung, dan kemaluan. Kelenjar tersebut produksinya akan meningkat terutama pada saat masa -masa pubertas yang mana jika bercampur dengan bakteri, maka akan menimbulkan bau tak sedap yang kemudian disebut dengan bau badan.

Bau badan merupakan masalah yang cukup merepotkan. Membuat orang jadi merasa tak percaya diri dan seringkali dijauhi. Cara mengatasinya bukan hanya menggunakan parfum yang bisa menghilangkan bau badan Anda. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bau badan Anda :

1. Mandi secara teratur

Bau badan dapat terjadi apabila kita jarang mandi. Akibatnya bakteri dalam tubuh menumpuk. Maka dari itu jika Anda ingin terbebas dari bau badan, alangkah baiknya Anda mandi secara teratur minimal 2 kali sehari.

2. Baking soda

Baking soda atau soda kue bisa difungsikan sebagai deodoran alami yang dapat mencegah timbulnya bau tak sedap di ketiak. Caranya campurkan soda kue dengan beberapa tetes air jeruk lemon dan oleskan di ketiak. Anda juga bisa memanfaatkan cuka apel atau tea tree oil sebagai pengganti baking soda. Baking soda, lemon dan cuka apel memiliki sifat asam, dan itu berarti ketiganya memiliki pH di bawah 7, mirip dengan pH alami tubuh manusia. Bahan-bahan yang bersifat asam berfungsi menangkal bakteri dan kuman yang bisa menyebabkan bau tubuh tadi.

3. Konsumsi rempah-rempah

Menurut Every Green Herb, mengonsumsi rempah-rempah yang berbau harum juga bisa mengurangi bau tak sedap di tubuh, lho. Cobalah rajin mengonsumsi rempah daun seperti kemangi, seledri, daun ketumbar, rosemary, dan thyme. Daun beluntas, kenikir, cengkeh, jahe, kunyit, kayu manis, pala, dan mint juga bisa menjadikan bau badan lebih sedap.

4. Mentimun

Mentimun selain enak untuk makanan juga dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan. Caranya, potong mentimun secara melintang kemudian oleskan pada ketiak sehabis mandi.

5. Jeruk nipis

Siapkan 3 buah jeruk nipis lalu potong melintang. Kemudian taburi permukaan irisan jeruk nipis tersebut dengan kapur sirih secukupnya. Setelah tercampur lalu oleskan pada ketiak Anda selama 15 – 20 menit lalu bilas dengan air bersih. Lakukan cara ini setiap sehabis mandi pagi maupun sore.

6. Klorofil

Menurut Self Growth, klorofil adalah deodoran alami yang bekerja dari dalam tubuh. Klorofil akan membersihkan tubuh dari dalam dan menyingkirkan bau tak sedap secara alami. Anda bisa mendapatkan manfaat klorofil dengan mengonsumsi cairan klorofil dalam kemasan atau dengan memperbanyak makan sayuran hijau dalam keadaan segar.

7. Air putih

Kekurangan cairan juga bisa membuat bau badan jadi tak sedap. Jadi perbanyak konsumsi air mineral. Selain berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, air mineral juga akan membantu proses detoksifikasi.

8. Probiotik

Bau tubuh yang tidak sedap bisa saja disebabkan karena gangguan dalam pencernaan. Untuk itu Anda bisa memperbanyak konsumsi serat. Yogurt yang mengandung bakteri probiotik juga bisa dicoba. Meskipun produk olahan susu sebaiknya memang dikurangi karena dapat merangsang bau tak sedap, tetapi produk susu yang satu ini justru sangat bermanfaat.

9. Cukur ketiak

Rajin mencukur rambut di ketiak juga bisa mengurangi bau tak sedap. Sebab rambut yang tumbuh di area ketiak dan genital bisa membuat keringan dan bakteri terjebak di ketiak.

10. Pakain yang tepat

Gunakanlah pakaian yang dapat membuat tubuh menjadi nyaman yang berbahan kain katun. Hal ini untuk membuat keringat menguap secara alami. Hindarilah pakaian yang terlalu ketat dan sempit yang berbahan fiber sintetis atau polyester, khususnya di daerah ketiak Anda.

Rabu, 25 Juni 2014

Sehat Negeriku! - Indonesia Peduli Sanitasi 2014

Sehat Negeriku! - Indonesia Peduli Sanitasi 2014


Indonesia Peduli Sanitasi 2014

Posted: 21 Jun 2014 05:36 AM PDT

Sabtu pagi (21/6), Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., MPH menghadiri acara "Gema Indonesia Peduli Sanitasi 2014" di Jakarta (21/6). Acara ini diselenggarakan oleh Ditjen Cipta KaryaKementerian Pekerjaan Umum. Acara yang digelar di Lapangan D Senayan ini dihadiri oleh 1000 murid SD se-DKI dan 200 duta sanitasi dari 33 provinsi di Indonesia dan diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto. Selain Menkes hadir pula ketua II SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu), Ratna Joko Suyanto dan asisten Deputi Urusan Mitigasi dan Pelestarian Fungsi Atmosfir Kementerian Lingkungan Hidup, Sulistyowati.

"Acara ini diadakan sebagai bentuk upaya meningkatkan kepedulian kita semua terhadap perilaku hidup bersih dan perilaku hidup sehat yang mencintai lingkungan serta merupakan bentuk dukungan terhadap pembangunan sanitasi di Indonesia," kata Joko Kirmanto.

Kampanye yang merupakan pelaksanaan ke-3 dari Jambore Sanitasi, sejak 16 Juni 2014 lalu juga merupakan bentuk keprihatinan yang mendalam terhadap kekurangpedulian sebagian masyarakat terhadap sanitasi yang merupakan elemen penting dari kegiatan dan perlindungan lingkungan. Oleh karena itu,  Kementerian Pekerjaan Umum bersama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan termasuk SIKIP, organisasi dan LSM telah mencanangkan sebuah gerakan "Gema Indonesia Peduli Sanitasi".

"Sanitasi harus dimulai dari perubahan perilaku dari diri kita sendiri", kata Joko Kirmanto. Masih banyak yang belum sadar betul akan sanitasi, seperti BAB sembarangan, buang sampah seenaknya, serta kebiasaan hidup tidak sehat lainnya. Dampak perilaku tidak sehat tersebut adalah menurunnya kualitas kesehatan orang banyak, meningkatnya pencemaran lingkungan, termasuk memberi kontribusi meningkatnya penyakit-penyakit menular lainnya, seperti TBC," tambahnya. Dengan dipilihnya anak-anak sebagai duta sanitasi, diharapkan dapat menjadi contoh untuk para orang tua dan dewasa agar sadar terhadap kesehatan lingkungan dan sanitasi.

Kementerian Kesehatan sangat mendukung kegiatan ini. Terkait program yang dilakukan Kemenkes, Menkes menjelaskan, "Program-program yang dilakukan lebih banyak kepada preventif, merubah perilaku, seperti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat (STBM), Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan menjaga kebersihan lingkungan". Menkes  menambahkan, ada banyak sekali program-program langsung di lapangan, terutama di tingkat rumah tangga dan desa.

"Gema Indonesia Peduli Sanitasi 2014" ini dimeriahkan juga oleh Amel Karla dan Nugie yang membawakan lagu bertema sanitasi serta gerak dan lagu yang dibawakan oleh anak-anak SD dari seluruh DKI Jakarta. Selain itu juga, pada kesempatan yang sama, kampanye sanitasi ini mendapatkan rekor MURI atas pagelaran menggunakan payung dari limbah plastik daur ulang terbanyak (reduced, reused, recycled).

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimili 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.

Selasa, 24 Juni 2014

Sehat Negeriku! - Laporan Kasus Flu Burung ke 197

Sehat Negeriku! - Laporan Kasus Flu Burung ke 197


Laporan Kasus Flu Burung ke 197

Posted: 24 Jun 2014 02:17 AM PDT

Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mengumumkan satu kasus baru Flu burung yang telah dikonfirmasi oleh Pusat Biomedis dan Teknologi Daar Kesehatan, Balitbangkes. Kasus atas nama RA (laki-laki, 33 tahun) warga Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta, seorang karyawan.

Pada tanggal 1 Juni 2014, timbul gejala demam dan flu pada kasus dan berobat ke klinik swasta. Keesokan harinya tanggal 2 Juni 2014, kasus berobat ke Poliklinik RS swasta dengan diagnosa infeksi saluran kemih (ISK). Lalu dikarenakan tidak ada perubahan dan muncul keluhan mual, muntah dan mata bengkak, pada 3 Juni 2014 kasus kembali berobat ke RS swasta dengan diagnosa Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Dyspepsia. Kondisi kasus tidak kunjung mengalami perubahan, sehingga pada 4 Juni 2014 kasus masuk rawat inap di RS swasta yang sama.

Pada 5 Juni 2014, kasus mengeluh sesak dan dikonsultasikan ke spesialis paru dengan diagnosa bronchitis dan Coronary Artery Disease (CAD). Keesokan harinya tanggal 6 Juni 2014, kasus merasa semakin sesak dan dipindahkan ke ICU dengan hasil foto thorak terdapat infiltrat. Kemudian terjadi perburukan dengan didiagnosa pneumonia dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Pada tanggal 13 Juni 2014, kasus lalu dirujuk ke RS Rujukan FB, dan meninggal pada tanggal 14 Juni 2014 dini hari pukul 01.00 WIB.

Telah dilakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah penderita dan lingkungan sekitar oleh Tim Terpadu Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Puskesmas Pulogebang, Puskesmas Cakung, Balai Besar Penelitian Veteriner (Bbalitvet), Binas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Timur, balai Kesehatan Hewan dan Ikan Provinsi DKI, didapat kemungkinan faktor risiko yaitu kontak lingkungan di salah satu pasar di Jakarta Timur, tempat di mana kasus membeli ayam hidup yang langsung dipotong di pasar tersebut pada 27 Mei 2014.

Lingkungan rumah kasus bersih, tidak memelihara unggas di kompleks tersebut. Rumah kasus berbatasan dengan perkampungan rumah petak, namun penduduk di sana tidak ada yang memelihara ayam, hanya ada yang memelihara 2 ekor burung di dalam sangkar yang digantung di halaman rumah.

Dengan bertambahnya satu kasus tersebut, sejak ditemukan pertama kali pada tahun 2005 hingga berita ini dipublikasikan, jumlah kumulatif kasus Flu Burung di Indonesia adalah 197 kasus dengan 165 kematian.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, Sp.F(K) selaku focal point International Health Regulation (IHR) telah menginformasikan kasus tersebut kepada WHO.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan email kontak@depkes.go.id.

Darah untuk Menyelamatkan Ibu

Posted: 23 Jun 2014 10:12 PM PDT

Lebih kurang sepertiga dari penyebab kematian ibu melahirkan adalah perdarahan, sehingga akses terhadap pelayanan darah dalam jumlah yang cukup merupakan salah satu upaya pencegahan kematian ibu. Hal ini dapat lebih mudah dicapai jika semakin banyak donor darah sukarela yang secara rutin mendonorkan darahnya ke Unit Transfusi Darah (UTD), sehingga dapat disalurkan guna memenuhi permintaan darah dari fasilitas pelayanan kesehatan. Pelayanan darah yang aman dan berkualitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan.

Demikian sambutan Wakil Menteri Kesehatan RI, yang dibacakan Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, Sp.F(K), pada pembukaan Seminar Hari Donor Darah Sedunia tahun 2014 yang bertema "Darah Aman untuk Menyelamatkan para Ibu" atau Safe Blood for Saving Mother, di Jakarta (24/6). Hari Donor Darah Sedunia, diperingati pada tanggal 14 Juni setiap tahunnya.

"Ketersediaan darah di sarana kesehatan sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dalam mendonorkan darahnya", ujar Wamenkes.

Saat ini jumlah persediaan darah masih belum dapat memenuhi kebutuhan. Di Indonesia, pemenuhan kebutuhan darah ideal pertahun adalah 2% dari jumlah penduduk, berarti dibutuhkan sekitar 4,8 juta kantong darah setiap tahunnya, sedangkan saat ini baru terpenuhi sekitar 3,5 juta kantong darah pertahun. Jumlah tersebut, tidak seluruhnya merupakan donor sukarela. Di beberapa daerah, didominasi oleh donor pengganti yang berasal dari anggota keluarga pasien.

Mengingat darah juga dapat menjadi media penularan penyakit seperti HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sifilis, maka diharapkan darah berasal dari donor risiko rendah. Donor risiko rendah ini salah satunya berasal dari Donor Sukarela.

"Rekomendasi WHO, darah transfusi yang aman dan berkualitas berasal dari donor sukarela", tutur Wamenkes.

Pada kesempatan tersebut, Wamenkes memberikan apresiasi tinggi kepada para pendonor sukarela, atas hadiah live-saving berupa darah yang telah mereka sumbangkan kepada para ibu melahirkan yang membutuhkan darah.

"Pemenuhan kebutuhan darah sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menyelamatkan nyawa seseorang. Untuk itu, mari berperan serta dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya donor darah sukarela", tandas Wamenkes.

Angka Kematian Ibu (AKI) masih cukup tinggi yaitu 359 per 100.000 kelahiran (SDKI, 2012). Pada tahun yang sama, data Ditjen Gizi & KIA Kemenkes RI menunjukan bahwa penyebab kematian ibu melahirkan 35% adalah akibat perdarahan. Diharapkan dengan tersedianya pelayanan darah yang mudah diakses, aman dan berkualitas, kematian ibu melahirkan dapat dicegah sehingga AKI dapat diturunkan.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan email kontak@depkes.go.id.

Raih Kemenangan Anda 1

Posted: 23 Jun 2014 10:00 PM PDT

Ramadhan adalah momentum perubahan dimana kita melatih diri melawan hawa nafsu salah satunya adalah MEROKOK. Melakukannya memang tidak mudah berawal dari niat, tekad diri sendiri dan dari hati kita. Berhenti Merokok adalah Kemenangan Kita.

Raih Kemenangan Anda 2

Posted: 23 Jun 2014 09:58 PM PDT

Ramadhan adalah momentum perubahan dimana kita melatih diri melawan hawa nafsu salah satunya adalah MEROKOK. Melakukannya memang tidak mudah berawal dari niat, tekad diri sendiri dan dari hati kita. Berhenti Merokok adalah Kemenangan Kita.

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia


Tangkal kanker payudara dengan makanan – makanan ini!

Posted: 24 Jun 2014 04:01 AM PDT

DokterSehat.Com – Kanker payudara menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti kaum hawa. Satu dari 10 wanita diperkirakan menderita kanker payudara, yang disebabkan oleh gaya hidup modern. Untuk menghindarinya, mulailah membiasakan diri menjaga kesehatan payudara dengan mengonsumsi makanan sehat. Berikut ini adalah makanan yang bermanfaat sebagai pencegah kanker payudara.

1. Banyak Konsumsi Sayuran Hijau – Mulailah untuk memasukkan berbagai sayuran hijau seperti kubis, brokoli, kembang kol, bayam dalam menu diet Anda. Kandungan vitamin, serat dan antioksidan di dalamnya membantu menghilangkan radikal bebas dan racun lainnya dari dalam tubuh. Antioksidan dan serat juga memainkan peran penting dalam melindungi tubuh dari segala bentuk kanker, terutama kanker payudara.

2. Ubi jalar – Studi yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute menemukan bahwa wanita yang banyak makan buah dan sayur mengandung karotenoid memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara. Ubi jalar termasuk umbi-umbian yang mengandung banyak karotenoid. Selain ubi, wortel, labu dan sayuran berwarna lainnya bisa menjadi alternatif.

3. Salmon – Minyak ikan kaya akan lemak baik. Sebuah analisis studi internasional yang diterbitkan dalam jurnal BMJ menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi ikan salmon punya kemungkinan lebih rendah menderita kanker payudara. Untuk manfaat secara keseluruhan, American Heart Association menyarankan menambah 3,5 ons lemak ikan untuk menu makan dua kali seminggu.

4. Teh hijau – Teh hijau kaya akan polifenol dan antikosidan yang memiliki sifat melawan kanker payudara. Sebuah studi dari Jepang menemukan mereka yang setidaknya minum satu cangkir teh hijau setiap hari memiliki estrogen yang lebih sedikit dibanding mereka yang tidak.

5. Aneka Beri – Beberapa studi menyatakan bahwa buah Beri memiliki kandungan fiber yang tinggi. Itu berfungsi untuk mengurangi hormon estrogen, hormon yang banyak terdapat pada kaum wanita. Disamping itu, buah Beri berperan penting sebagai antioksidan yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Terdapat beragam jenis buah Beri, contohnya, raspberry, blueberry, blackberry, dan strawberry.

6. Bawang putih dan bawang merah – Bawang putih dan bawang merah memiliki zat yang bernama allyl sulfide. Zat tersebut diketahui bisa mencegah kanker payudara sekaligus membantu menjaga kesehatan pencernaan. Meski begitu, hasil penelitian hanya menunjukkan bahwa suplemen bawang putih yang bekerja untuk mencegah kanker payudara.

7. Apel – Apel adalah sumber antioksidan yang baik, sekaligus vitamin dan serat, serta zat yang bisa mencegah kanker. Sangat penting untuk makan apel beserta kulitnya karena kulit apel lah yang memiliki banyak manfaat tersebut. Namun tentu saja Anda harus mencucinya hingga bersih terlebih dahulu.

8. Delima – Delima mengandung zat yang membantu melawan kanker, tak hanya kanker payudara namun juga kanker prostat dan masalah jantung. Delima adalah sumber vitamin dan nutrisi lain yang baik untuk keluarga. Selain itu, buah ini juga bisa mencegah kanker yang berkaitan dengan hormon estrogen.

Konsumsi lebih banyak makanan-makanan di atas agar Anda terhindar dari kanker payudara, dan jangan lupa juga untuk menerapkan gaya hidup yang sehat.

Senin, 23 Juni 2014

Sehat Negeriku! - Menuju Rakyat Banten yang Sehat Sejahtera

Sehat Negeriku! - Menuju Rakyat Banten yang Sehat Sejahtera


Menuju Rakyat Banten yang Sehat Sejahtera

Posted: 23 Jun 2014 02:57 AM PDT

Hari ini (23/6) Menkes dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., MPH melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten. Dalam kunjungan kerja kali ini, Menkes mengunjungi RSUD Kota Tangerang dan Posyandu Terpadu Kota Tangerang untuk berdialog dengan jajaran Pemerintah Kota dan RS. Dalam kunjungannya, Menkes menyampaikan apresiasinya atas prestasi yang telah dicapai Kota Tangerang pada Bidang Kesehatan.

Menkes menyebutkan beberapa keberhasilan pembangunan kesehatan di Provinsi Banten, khususnya di Kota Tangerang. Disampaikan bahwa prevalensi gizi kurang pada Balita di 4 kota (Tangerang, Tangerang Selatan, Serang dan Cilegon) lebih rendah dari angka Provinsi dan angka Nasional. Meski demikian, masih ada permasalahan gizi pada Balita di beberapa kabupaten lain. Untuk itu Menkes meminta agar dilakukan mobilisasi peran Dewan Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten.

Dalam upaya pengendalian Malaria, Prov. Banten berhasil menekan angka kasus malaria positif hingga di bawah angka nasional. Menkes berharap agar kondisi ini dapat dipertahankan, selain upaya mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) dan upaya pencapaian eliminasi malaria di setiap kabupaten/kota di Provinsi Banten.

Menkes menyebutkan, akses rumah tangga terhadap air minum layak dan sanitasi dasar layak di Prov. Banten telah mencapai angka yang diharapkan (on track). Menkes menekankan agar Pemerintah Daerah dapat menyikapi disparitas antar kabupaten/kota di Provinsi Banten, agar akses tercapai merata.

Keberhasilan lain yang dicapai Prov. Banten adalah lebih rendahnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) dari angka nasional dan provinsi di sekitarnya. Keberhasilan ini terlihat dari upaya penanggulangan dampak tembakau dengan Pemberlakuan Kawasan Tanpa Rokok di 4 Kab/Kota; Pelaksanaan Pelayanan Terpadu PTM di 99 (43%) Puskesmas diperkuat dengan pengembangan 703 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) di 205 desa.

Dalam cakupan dan akses pekerja pada layanan kesehatan kerja, Prov. Banten berhasil menggalang kemitraan dengan industri dalam Layanan Kesehatan Primer, seperti Pembentukan Tim Kesehatan Kerja di Kota Cilegon; Pengembangan Tempat Kerja Unggulan Percontohan Kesehatan Kerja; Pelaksanaan Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif di SKPD dan Perusahaan; serta Pembinaan pelayanan kesehatan kerja oleh perusahaan besar pada perusahaan kecil dan menengah.

Selain sejumlah prestasi yang telah dicapai, Menkes memberi catatan pada beberapa hal yang menjadi tantangan bidang kesehatan. Menkes menyebutkan, gangguan jiwa berat di Prov. Banten masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Pemasungan contohnya, dari 10% orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang pernah dipasung di Prov. Banten, masih banyak yang belum mendapatkan penanganan. Untuk itu Menkes meminta Pemda segera mengintensifkan penemuan kasus dan rujukannya melalui peningkatan layanan Puskesmas dan pelibatan masyarakat.

Disebutkan pula mengenai angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang masih tinggi dibanding dengan provinsi sekitarnya. Menkes meminta agar akses pelayanan yang komprehensif dan bermutu terus ditingkatkan, terutama penyediaan tenaga bidan yang tinggal di desa. Hal ini perlu diperkuat dengan upaya lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat.

Terkait pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) secara khusus Menkes meminta kepada Pemda untuk mendukung pelaksanaan JKN salah satunya dengan mempercepat proses integrasi Jamkesda ke dalam JKN. Dengan demikian masyarakat miskin dan tidak mampu dapat dicover oleh JKN. Selain itu juga Pemda dapat mendorong masyarakat mampu untuk menjadi peserta BPJS kesehatan.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email kontak@depkes.go.id.

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia


Ikuti Kebiasaan Sehat ala Orang Jepang Agar Panjang Umur

Posted: 23 Jun 2014 05:24 AM PDT

DokterSehat.Com – Dalam setiap doa saat ulang tahun, kata panjang umur selalu terselip. Doain semoga kamu panjang umur ya, begitulah doa yang sering kita dengar. Tapi sekeras apapun kita berdoa, kalau kita suka merusak kesehatan maka panjang umur hanya sebuah angan-angan yang tak bakal terealisasikan.

Negara Jepang dikenal sebagai negara yang mempunyai pola hidup sehat. Bahkan melalui beberapa penelitian kesehatan, penduduk Jepang memiliki angka harapan hidup yang tinggi. Tingkat obesitas mereka hanya 3,5% dari total penduduk negara Jepang. Tingkat kanker payudara, kanker prostat, dan penyakit jantung pun juga lebih rendah.

Inilah beberapa kebiasaan ala Jepang yang bisa Anda adaptasi agar lebih sehat. Apa saja kebiasaanya? Silahkan simak yang berikut ini :

1. Suka Makan Sayuran

Sayuran adalah salah satu makanan yang amat sehat untuk tubuh kita. Untuk itu kalau kita mau sehat, maka makan sayur secara cukup. Orang Jepang amat menyukai sayur, dan mereka sering menjadikan sayur sebagai komposisi untuk diet.

2. Membatasi makanan manis

Orang Jepang jarang sekali mengonsumsi makanan manis atau makanan penutup. Mereka lebih memilih untuk mengonsumsi teh hijau atau buah jika ingin mengonsumsi makanan manis. Kebiasaan ini tentu saja sangat berguna untuk membatasi asupan gula di dalam tubuh sehingga dapat terhindar dari penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.

3. Variasi dalam Konsumsi Karbohidrat

Tidak seperti di Indonesia, di Jepang konsumsi karbohidrat amatlah variatif. Orang Jepang tidak makan nasi 3 x sehari, akan tetapi mereka punya cara tersendiri. Sebagian besar orang Jepang punya cukup banyak pilihan karbohidrat selain nasi, di antaranya udon (mie dari beras), soba (mie dari buckle wheat), dan sereal. Hal ini membantu mereka agar kadar karbohidrat dalam tubuh mereka tidak berlebihan. So, yuk kita coba hal semacam ini agar hidup jadi sehat.

4. Konsumsi rumput laut

Rumput laut tinggi akan zat antioksidan di dalamnya serta mampu menyerap lemak di dalam tubuh. Oleh karena itu mengonsumsi rumput laut cocok bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan.

5. Minum teh hijau

Salah satu budaya Jepang yang kerap kita lihat adalah minum teh, terutama teh hijau. Teh hijau termasuk asupan nutrisi yang amat baik bagi tubuh, sebab teh hijau dikenal memiliki aktivitas antioksidan cukup tinggi. Menurut hasil penelitian, antioksidan catechin dan senyawa EGCG di dalam teh hijau bisa mempercepat metabolisme tubuh manusia. Sehingga nutrisi makanan dan kalori dalam tubuh bisa segera diproses menjadi energi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktivitas. Minum teh hijau juga bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung, osteoporosis, juga kanker.

6. Berhenti makan sebelum kenyang

Makan memang mempunyai tujuan untuk membuat perut Anda kenyang. Namun orang Jepang mempunyai prinsip untuk berhenti makan sebelum benar-benar kenyang. Teori ini sangat bermanfaat agar makanan yang Anda konsumsi dapat tercerna dengan baik.

7. Perbanyak makan ikan

Sudah bukan rahasia umum jika orang Jepang suka makan ikan. Ikan adalah sumber makanan yang tinggi akan asam lemak omega 3 yang penting untuk kesehatan otak dan jantung. Orang Jepang sendiri mengonsumsi ikan sekitar 80-100 gram setiap hari.

8. Perbanyak jalan kaki

Jalan kaki adalah olahraga yang paling mudah dilakukan. Walaupun begitu jalan kaki mempunyai efek yang besar untuk kesehatan tubuh. Itulah sebabnya kebanyakan orang Jepang lebih memilih jalan kaki atau naik sepeda untuk kantor atau pergi bekerja.

9. Mengelola Makanan Secara Sederhana

Di Jepang, kebanyakan orang mengelola makanan dengan sederhana, yakni dengan direbus, dipanggang, atau ditumis sebentar. Dengan cara masak seperti ini, makanan tidak akan melalui proses panjang memasak sehingga kerusakan yang terjadi maupun radikal bebas yang terbentuk dari setiap proses memasak akan menjadi sangat minimal. Dan hal ini membuat kualitas makanan terjaga dengan baik.

10. Menerapkan pola hidup seimbang

Pola hidup yang seimbang menjadi kunci bagi orang Jepang untuk selalu hidup sehat. Mereka memang pekerja keras. Namun mereka mengimbanginya dengan banyak mengonsumsi makanan sehat dan melakukan aktivitas fisik. Mereka juga selalu berusaha menyempatkan waktu untuk beristirahat.

11. Makan tahu

Perempuan Jepang sangat sedikit yang menderita penyakit osteoporosis. Hal ini disebabkan karena mereka banyak mengonsumsi tahu. Tahu mengandung isoflavon tinggi yang baik untuk kesehatan hormon wanita dan menghindarkan mereka dari penyakit osteoporosis saat mereka memasuki masa menopause.

12. Konsumsi ‘bakteri’
Bakteri ada yang memiliki manfaat positif untuk kesehatan pencernaan Anda. Salah satunya yang paling mudah ditemui adalah bakteri yang ada di dalam yogurt dan acar. Bakteri ini mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dan memelihara kesehatan usus Anda.

Sabtu, 21 Juni 2014

[Artikel] Riset Membuktikan Bahwa Puasa Dapat Mencegah Diabetes

 

 

Riset Membuktikan Bahwa Puasa Dapat Mencegah Diabetes


'Ramadhan' photo (c) 2011, Phalinn Ooi - license: https://creativecommons.org/licenses/by/2.0/Berpuasa secara teratur meningkatkan metabolisme dan mengurangi risiko penyakit. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang telah mengembangkan pradiabetes.

Pradiabetes adalah kondisi metabolik di mana kadar glukosa darah sudah naik tetapi belum mencapai level yang khas untuk diabetes. Penyandang pradiabetes belum terkena diabetes, perubahan gaya hidup seperti penurunan berat badan dan olahraga dapat mencegah perkembangannya menjadi diabetes.

Kini telah diketahui ada strategi yang lebih efektif untuk mencegah pradiabetes menjadi diabetes: dengan berpuasa. “Puasa memiliki potensi untuk mencegah diabetes di masa depan,” kata pemimpin studi Benjamin Horne. Dokter dari Intermountain Medical Center di Murray tersebut selama bertahun-tahun telah mempelajari efek berpuasa teratur pada kesehatan. Dalam studi sebelumnya, dia menemukan bahwa orang-orang yang selama bertahun-tahun secara teratur berpuasa – biasanya karena alasan agama – memiliki risiko rendah untuk terjangkit diabetes atau penyakit jantung koroner.

“Kita telah mengetahui untuk beberapa waktu bahwa puasa itu sehat – tetapi mekanisme biologis di balik itu baru kita temukan sekarang” dia menjelaskan.

Orang yang Berisiko Diabetes

Untuk penelitian awal, para relawan merekrut dua belas orang laki-laki dan perempuan yang memiliki berat badan normal yang berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2. Mereka semua sudah memiliki pradiabetes, yang merupakan prekursor diabetes. Hal ini berarti gula darah puasa mereka di atas nilai 100 mg/dL. Selain itu, masing-masing peserta memiliki salah satu faktor risiko tambahan berikut:

  • lingkar pinggang yang relatif besar
  • kadar trigliserida tinggi
  • rendahnya kadar kolesterol HDL yang baik

Selama periode enam minggu, para peserta berpuasa seminggu sekali selama 24 jam. Selama berpuasa mereka hanya minum air.

Penurunan kolesterol

Bahkan setelah waktu yang relatif singkat itu, efeknya nyata: kadar kolesterol secara keseluruhan turun sampai dua belas persen.

Setelah 10-12 jam berpuasa, tubuh menggunakan sumber energi lain sebagai glukosa darah, tulis para peneliti. “Kami percaya bahwa yang digunakan adalah kolesterol,” kata Horne – dan terutama kolesterol jahat LDL di dalam sel-sel lemak. Hal ini pada akhirnya dapat mengurangi resistensi insulin dari sel-sel, mekanisme penting untuk pengembangan diabetes.

Resistensi insulin adalah kurangnya sensitivitas sel-sel tubuh terhadap hormon insulin, yang diperlukan untuk memasukkan gula ke dalam sel-sel. Untuk mengatasi hal ini, pankreas harus menghasilkan insulin dalam jumlah lebih banyak. Akhirnya, ketika pankreas mencapai batas maksimal kemampuannya, tingkat gula darah naik. Pradiabetes kemudian berubah menjadi diabetes tipe 2.

Sel dalam modus perlindungan diri

Peningkatan katabolisme kolesterol LDL selama berpuasa bisa membalikkan proses ini, kata para peneliti. Selain itu, sel-sel tubuh berada dalam mode perlindungan diri di saat kita berpuasa sehingga mengoptimalkan fungsi mereka – dan lebih sensitif terhadap insulin. Para peserta juga kehilangan berat badan, yang berkontribusi pada peningkatan kontrol metabolik.

Dalam penelitian selanjutnya, mereka ingin mengetahui berapa lama dan seberapa sering orang harus berpuasa untuk mendapatkan manfaat dari berpuasa.

Nah, terbukti kan bahwa berpuasa itu menyehatkan! Mari kita sambut bulan Ramadhan sebagai bulan yang akan menyehatkan kita lahir dan batin.

———————-

Sumber: “Fasting Reduces cholesterol levels in prediabetic People Over Extended Period of Time”, New Research Finds, Press Release 2014, American Diabetes Association Scientific Sessions.

Artikel/Konsultasi Terkait

     

 


Sponsor message
powered byad choices

 


Sponsor message
powered byad choices



Email subscriptions powered by FeedBlitz, LLC, 365 Boston Post Rd, Suite 123, Sudbury, MA 01776, USA.